PENDAHULUAN
Kontrak
future merupakan kontrak antara seorang pembeli dan penjual dimana keduannya
setuju bahwa suatu sekuritas akan dipertukarkan pada harga tertentu dan pada
tanggal tertentu. Harga tersebut ditentukan atau distandarisasikan baik tanggal
jatuh tempo maupun jenis suatu aktiva juga ditetapkan.
Sebagian
besar harga kontrak future ditentukan terlebih dahulu dan harga kontrak future
pada saat tergantung harga pasar pada saat itu. Harga yang disetujui antara
pembeli dan penjual disebut harga future.
PEMBAHASAN
A.
KONTRAK FUTURE (BERJANGKA)
1.
Definisi Kontark Futures
Kontrak
futures adalah suatu kontrak standar yang diperdagangkan pada bursa berjangka,
untuk membeli ataupun menjual asset acuan pada instrument keuangan pada suatu
tanggal dimasa akan datang dengan harga tertentu. Dimana kontrak futures adalah
kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau memberi kewajiban kepada
kedua belah pihak untuk membeli atau menjual underlying asset (asset acuan)
tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas)
berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan atau disebut harga penyelesaian, yang
penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan
datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak tersebut.
Futures pertama kali dimulai di
Internasional Money Market (IMM) of the Chicago Mercantile Exchange, USA pada
tahun 1972. Dan kemudian menyebar ke Eropa dan akhir-akhir ini ke Negara-negara
lain diseluruh dunia. Sejak itu kemudian banyak dibuka pasar-pasar yang lain,
termasuk bursa komoditi COMEX di New York, the Chicago Board of Trade, dan the
London International Financial Futures Exchange (LIFFE).
Munculnya
futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas
spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya, juga sebagai
mengantisipasiketidakpastian yang akan datang. Spesifikasi kuantitas dan
kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin bagi kedua belah
pihak tetap ditentukan oleh exchange’s clearing house atau bursa khusus
memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Harga
atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga awal) dan
terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise) apabila
terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika
dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika pada
saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying assets
lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan
memperoleh keuntungan. Kondisi ini menunjukan bahwa kedua belah pihak di dalam
kontrak futures ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya potential loss
dan profit function yang seimbang antara penjual dan pembeli.
Kontrak
futures bukan dimaksudkan untuk memiliki underlying assets secara fisik,
melainkan lebih merupakan financial instrument yang digunakan untuk
meminimalisasi ekspektasi risiko dalam upaya mencapai profit tertentu. Berdasarkan
pada pertimbangan tersebut, sehingga kontrak futures pada umumnya tidak
dipertahankan hingga expiration date, melainkan diselesaikan dengan cara
closing out the position atau di reserve sebelum berakhirnya masa kontrak.
Reverse dilakukan dengan mengambil posisi berlawanan atas kontrak yang sama,
yaitu sebagai penjual kontrak futures pada tingkat harga yang lebih tinggi.
Misalkan, Jika anda ingin membeli
kontrak futures pada tanggal 1 april 2008 atas komoditas tomat di Itali
sebanyak 20.000 kg dengan initial futures price sebesar $ 0.5 per kg. apabila
tingkat harga yang berlaku atas underlying assets-nya pada tanggal 1 Oktober
adalah $ 0.9 per kg, maka anda dapat me reserve posisinya pada saat itu dengan
menjual kontrak futures yang sama. Untuk itu ia akan memperoleh profit sebesar
20.000 x $0.4 = $8.000 (Bradhitya H.N).
Kontrak futures berisi :
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
3. Alternatif ketiga, penjual kontrak harus menyerahkan sekuritas kepada pembeli kontrak pada tanggal yang disepakati.
B.
Transaksi
swap dan reswap
Transaksi swap adalah
transaksi keuangan antara dua pihak yang mempunyai kepentingan, atau suatu
transaksi atau kontarak untuk membeli atau menjual valuta asing lawan dengan
valuta lainnya pada tanggal valuta tertentu dimana transaksi memberikan
keuntungan kepada kedua pihak. Salah satu jenis transaksi yang terkenal adalah
transaksi SWAP tingkat bunga. Transaksi SWAP tingkat bunga adalah pihak yang
melakukan transaksi ingin mengubah tingkat bunga yang saat ini dimiliki,
misalnya tingkat bunga tetap menjadi tingkat bunga mengambang dan sebaliknya. Artinya, pihak yang bertransaksi ingin
mengubah tingkat bunga dari mengambang menjadi tetap atau dari tingkat bunga
tetap menjadi tingkat bunga mengambang.
Untuk kasus SWAP
tingkat bunga, transaksi yang bisa dilakukan adalah pinjaman dan investasi.
Pihak tertentu yang mempunyai pinjaman dengan tingkat bunga tetap diubah
menjadi tingkat bunga mengambang dan sebaliknya dari tingkat bunga mengambang
menjadi tingkat tetap. Demikian juga pihak tertentu yang mempunyai investasi
yang hasil pengembaliannya (sering juga disebut kupon) dengan tingkat bunga
tetap akan diubah menjadi tingkat bunga mengambang dan sebaliknya. Pihak yang
ingin melakukan transaksi ini dapat dilakukan sendiri atau juga melalui bantuan
pihak bank. Biasanya, transaksi SWAP banyak dilakukan dengan pihak bank.
Pihak-pihak yang melakukan transaksi tidak saling kenal, yang penting arus kas
transaksi tersebut berjalan selama periode yang diperjanjikan. Untuk transaksi SWAP melalui bank,
pihak yang bertransaksi akan mempunyai biaya apabila dibandingkan dengan
langsung sendiri dengan pihak lain. Adapun untuk transaksi yang langsung
dilakukan pihak terkait, antara pihak sudah saling kenal dan masing-masing
sangat membutuhkan sesuai dengan keinginannya. Tingkat bunga tetap dalam
transaksi adalah tingkat bunga tetap yang harusnya dibayarkan kepada pihak lain
atau bank di mana seseorang mempunyai pinjaman. Tingkat bunga tetap maksudnya
bunga yang dibayar peminjam sama sepanjang waktu periode pinjaman tersebut.
Tingkat bunga mengambang merupakan tingkat bunga yang dirujuk kepada sesuatu
tingkat bunga, misalkan tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau
JIBOR (Jakarta Interest Board Offering Rate) atau SIBOR (Singapore Interest
Board Offering Rate) atau LIBOR (London Interest Board Offering Rate).
Jenis
transaksi swap yang umum adalah "spot terhadap forward". Dealer
membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual
kembali jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
pada dasarnya transaksi swap ini merupakan transaksi tukar pakai suatu mata
uang untuk jangka waktu tertentu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot,
atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu
yang bersamaan yaitu menjual dan membeli atau membeli dan menjual suatu mata
uang yang sama. Sementara pada forward atau spot, transaksi terjadi
hanya sekali saja yaitu membeli atau menjual. Penggunaan transaksi swap
sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang
disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan
antara bank dengan Bank Indonesia (disebut reswap).
Transaksi swap antara bank dengan Bank Indonesia terdiri
atas:
a. Swap
likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia untuk dana
yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi (outstanding) swap likuiditas
ini untuk setiap bank maksimum 20% dari modal bank,
b. Swap investasi,
yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap bank dengan
nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri (offshore loan) untuk
keperluan investasi di Indonesia.
C.
KONTRAK FORWARD
1.
Definisi
Kontrak Forward
Kontrak forward adalah perjanjian
antar penjual dan pembeli pada saat ini (waktu 0), mengenai transaksi asset
tertentu. Tetapi dalam perjanjian kontrak forward, tanggal dan harga disepakati
dimuka, dan transaksinya dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Misalnya,
penjual dan pembeli membuat perjanjian bahwa setelah tiga bulan yang akan
datang obligasi akan dijual dengan harga tertentu.
2.
Tujuan Transaksi Forward
·
Untuk
memenuhi kebutuhan cicilan hutang dalam mata uang asing dan mengantisipasi
kecenderungan kurs valuta asing yang meningkat, Anda dapat melakukan pembelian
forward dengan jangka waktu yang sesuai dengan jadwal pembayaran cicilan
hutang.
·
Untuk
memenuhi kebutuhan pembayaran L/C impor dan mengantisipasi kecenderungan kurs
valuta asing yang meningkat, importir dapat melakukan pembelian forward dengan
jangka waktu sesuai saat pembayaran L/C impor.
·
Untuk
mengantisipasi kecenderungan kurs valuta asing yang menurun, eksportir dapat
melakukan transaksi jual forward dengan jangka waktu sesuai dengan penerimaan
pembayaran ekspor (saat negosiasi WEB).
Mekanisme transaksi forward digambarkan pada diagram di bawah
ini:
Contoh kontrak forward 1 bulan, USD 1 juta lawan Rupiah
Kontrak forward dierdagangkan di OTC
(over the counter). Kontrak tidak standar, pemilihan tanggal jatuh tempo, cara
pengiriman, dll tergantung negosiasi, untung rugi dibukukan di akhir kontrak
dan tidak perlu margin.
D.
HEDGING
1.
Tujuan
Hedging
Tujuan hedging adalah
mengurangi resiko yang secara sadar tidak ingin kita ambil. Kadang-kadang, ada
resiko yang secara sadar ingin kita ambil karena pengalaman ataupun keunggulan
kita dalam mengelola resiko tersebut. Semua bisnis venture tentu mengambil
resiko. Bila kita tidak ingin mengambil resiko apapun, tinggal obligasi
pemerintah saja (inipun masih ada resiko bahwa negara bisa jatuh).
2. Tipe-tipe hedging
a.
Hedging
klasik
Hedging klasik adalah hedgin melalui penahanan
posisi berlawanan pada pasar. Tiper hedging pertama digunakan oleh dealer
produk pertanian di Chicago, Amerika Serikat.
b.
Hedging penuh dan sebagian
Hedgin penuh menyatakan jaminan terhada resiko
untuk seluruh jumlah deal. Tipe hedgin saat ini tidak terlibat dalam
kemungkinan harga kerugian yang berhubungan dengan resiko. Hedgin sebagain
hanya menjadin sebagian deal yang sebenarnya.
c.
Hedging antisipatif
Hedging antisipatif memperkirakan pembelian
atau penjualan posisi panjang sebelum penetappan pada pasar. Dalam periode
antara membuat deal dalam pasar turunan dan pasar trading, kontrak saham
menggantikan kontrak pengiriman komoditas. Hedgin antisipatif dapat digambarkan
dengan pembelian atau penjualan pengiriman mendesak dan eksekusi lebih lanjut
melalui stok. Tipe hedging ini adalah yang paling populer dalam pasar saham.
d.
Hedging selektif
Hedging selektif dikarakteristik dengan deal
pada pasar saham dan pasar trading bervariasi dalam volume dan waktu transaksi.
e.
Cross hedging
Cross hedging diartikan oleh fakta bahwa deal
dengan kontrak untuk aset yang ada dari apsar dilakukan pada pasar saham,
tetapi untuk instrumen finansial lain. Contoh, ada deal dengan saham pada pasar
trading, tetapi pada pasar saham - dengan saham untuk index saham.
Namun dari tipe-tipe hedging yang tealah
disebutkan diatas, ada dua tipe hedging yang lebih sering dilaksanakan, yaitu:
1.
Long
Hedging
Situasi dimana seorang
investor harus mengambil posisi
jangka panjang dalam kontrak berjangka
dalam rangka lindung nilai terhadap
volatilitas harga di masa depan. Sebuah lindung nilai jangka bermanfaat bagi sebuah perusahaan yang tahu
itu untuk membeli aset di masa depan dan ingin
mengunci harga beli. Sebuah lindung nilai jangka juga dapat digunakan untuk lindung nilai
terhadap posisi short yang telah
diambil oleh investor. Selain itu juga digunakan untuk
melindungi kenaikan tingkat harga atau penurunan tingkat harga.
Misalnya, menganggap itu adalah bulan
Januari dan produsen aluminium membutuhkan £ 25.000 dari tembaga untuk
memproduksi aluminium dan memenuhi kontrak pada bulan Mei. Harga spot saat ini
adalah $ 1,50 per pon, tapi Mei berjangka harga $ 1,40 per pon. Pada bulan
Januari produsen aluminium akan mengambil posisi long di futures contract 1 Mei
pada tembaga. Ini kunci dalam harga produsen akan membayar.
Jika pada bulan Mei pada harga spot
tembaga adalah $ 1,45 per pon produsen telah mengambil keuntungan dari posisi
lama, karena hedger sebenarnya membayar $ 0.05/pound dari tembaga dibandingkan
dengan harga pasar saat ini. Namun jika harga tembaga di mana saja di bawah $
1,40 per pon produsen akan berada dalam posisi yang lebih buruk dari mana
mereka seandainya mereka tidak masuk ke dalam kontrak berjangka.
2. Short Hedging
Sebuah strategi investasi yang
difokuskan pada mitigasi risiko yang telah diambil. The "pendek"
bagian dari istilah ini mengacu pada tindakan korslet keamanan, biasanya
kontrak derivatif, bahwa lindung nilai terhadap risiko potensial dalam suatu
investasi yang diadakan
lama. Jika pagar
pendek dijalankan dengan baik, keuntungan dari posisi lama akan diimbangi oleh
kerugian di posisi derivatif, dan sebaliknya.
'Hedge Pendek’ merupakan Sebuah risiko
umum dalam lindung nilai singkatnya adalah dasar risiko, atau risiko bahwa
tingkat harga tidak akan banyak berubah selama periode lindung nilai ini adalah
di tempat, dalam skenario ini, aset yang diselenggarakan di posisi lama tidak
akan mendapatkan nilai apapun, dan pagar pendek akan kehilangan nilai.
Lindung nilai Pendek sering terlihat
dalam bisnis pertanian, sebagai produsen sering bersedia untuk membayar premi
kecil untuk mengunci tingkat disukai penjualan di masa depan. Juga, pagar
pendek yang melibatkan suku bunga yang biasa terjadi antara manajer uang
kelembagaan yang menyimpan sejumlah besar efek pendapatan tetap dan memikirkan
tentang risiko reinvestasi di masa depan. Atau
secara singkatnya short hedging berfungsi untuk menjaga kenaikan harga dan
penurunan tingkat bunga.
Misalnya, seorang investor mempunyai sekuritas obligasi
dengan jangka waktu 20 tahun, harga pasar Rp9.500 dengan nilai nominal
Rp10.000. tetapi investor khawatir bahwa tingkat bunga akan meningkat. Sehingga
harga obligasi akan menurun. Apabila harga obligasi turun berarti investor
rugi. Jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menjual kontrak
future untuk mengkompensasikan kerugian disebabkan karena harga kontrak future
masih tinggi. Investor menjual kontrak future dengan keuntungan Rp500. Jika
harga obligasi turun Rp9.000 pada bulan berikutnya, maka investor
mengkompensasikan kerugian sebesar Rp.500.
3. Teknik
Hedging
a. Natural hedging
Salah satu cara untuk
meng-offset long exposure terus-menerus yang sudah diantisipasi terhadap mata
uang tertentu adalah mendapatkan hutang berdenominasi mata uang itu. Contohnya
sebuah perusahaan yang berbasis AS dengan inflow dolar Kanada terus menerus
dapat meng-offset atau me-match berbagai cash flow ini dengan menciptakan suatu
matching cashflow. Apabila perusahaan itu meminjam hutang berdenominasi dolar Kanada,
perusahaan itu dapat membayar hutang dengan dolar Kanada yang diterimanya
melalui ekspor. Bila perusahaan AS itu mau mendapatkan bagian dari modal
hutangnya di pasar dolar Kanada, perusahaan itu dapat menggunakan cash flow
dolar Kanada yang relatif dapat diramalkan dari penjualan ekspornya untuk
membayar pembayaran pokok dan bunganya pada hutang dolar Kanada itu dan
di-hedge secara alami. Perusahaan berbasis AS itu telah meng-hedge suatu cash
inflow operasional dengan menciptakan financial cash outflow sehingga
perusahaan itu tidak harus secara aktif mengelola exposure dengan berbagai
instrumen kontrak keuangan seperti forward contract. Bentuk natural hedge ini,
kadangkala disebut sebagai matching, sangat efektif dalam mengeliminasi mata
uang yang ter-exposed bila exposure cash flow itu relatif konstan dan dapat
diramalkan sepanjang waktu.
b. Money market hedging
Hedging memakai instrumen pasar
uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi
posisi hutang atau piutang di masa depan. Perusahaan lebih suka meng-hedge
hutang tanpa menggunakan saldo kas mereka. Hedging pasar uang masih dapat
digunakan untuk situasi ini, tetapi memerlukan dua posisi dalam pasar uang
yaitu meminjam dana dalam valuta asal dan melakukan investasi jangka pendek
dalam valuta asing. Sedangkan untuk meng-hedge piutang, hedging pasar uang
tetap dapat digunakan jika perusahaan mengambil dua posisi dalam pasar uang
yaitu meminjam valuta asing yang mendenominasi piutang di masa depan dan
berinvestasi dalam valuta negara asal.
c. Forward hedging
Kontrak forward
sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ingin melakukan hedging.
Untuk melakukan hedging memakai kontrak forward, perusahaan multinasional harus
membeli kontrak forward untuk valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi
kewajiban di masa depan. Teknik hedging memakai kontrak forward banyak
diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
d. Future hedging
Kontrak
futures dalam banyak hal serupa dengan kontrak forward. Kontrak forward lebih
umum bagi transaksi-transaksi bernilai besar sementara kontrak futures mungkin
lebih tepat bagi perusahaan-perusahaan yang ingin meng-hedge exposure transaksi
yang bernilai kecil. Sebuah perusahaan yang membeli kontrak currency futures
berhak menerima suatu valuta asing dengan jumlah tertentu, dengan harga
tertentu, dan pada tanggal tertentu. Untuk meng-hedge kewajiban valuta asing di
masa depan, perusahaan mungkin ingin membeli kontrak currency futures yang
mewakili valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi kewajiban tersebut.
Dengan memegang kontrak ini, perusahaan tersebut dengan demikian telah mengunci
jumlah valuta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar kewajiban masa depan.
Walaupun currency futures dapat mengurangi exposure transaksi perusahaan,
currency futures kadang-kadang juga dapat merugikan.
Contohnya
ketika setelah perusahaan meng-hedge kewajiban di masa depan, kurs spot di masa
depan ternyata lebih rendah daripada kurs yang telah disepakati oleh kontrak
currency futures (karena valuta asing yang dimaksud telah mengalami
depresiasi). Untuk meng-hedge nilai piutang di masa depan, perusahaan dapat
menjual kontrak currency futures yang mewakili valuta asing yang sama dengan
valuta yang mendenominasi piutang.
e. Option contract hedging
Perusahaan-perusahaan
menyadari bahwa perangkat-perangkat hedging seperti kontrak forward dan
instrumen pasar uang terkadang dapat merugikan jika valuta dari hutang
mengalami depresiasi atau valuta dari piutang mengalami apresiasi sepanjang
periode hedging. Tipe hedging yang ideal haruslah mampu mengisolasi perusahaan
dari pergerakan nilai tukar yang merugikan dan juga memungkinkan perusahaan
untuk mengambil manfaat dari pergerakan nilai tukar yang menguntungkan. Opsi
valuta mengandung kedua atribut ini.
f. Currency swap hedging
Currency swap merupakan salah satu
teknik yang bisa digunakan untuk meng-hedge exposure transaksi jangka panjang
terhadap fluktuasi nilai tukar. Untuk menciptakan currency swap, perusahaan
perlu mencari perusahaan lain yang dapat mengakomodasi kebutuhannya. Bank-bank
komersial dan bank-bank investasi besar memiliki pialang-pialang yang bertindak
sebagai perantara swap.
Korporasi-korporasi dapat
menghubungi pialang-pialang tersebut jika mereka ingin menghilangkan exposure
transaksi dari valuta-valuta tertentu. Dengan menggunakan informasi ini, para
pialang dapat mempertemukan perusahaan yang membutuhkan suatu valuta dengan
perusahaan lain yang tidak menginginkan valuta yang sama (dan sebaliknya).
g. Short position
Posisi
short merupakan posisi penjualan dari sekuritas, komoditi atau mata uang yang
“dipinjam”, dengan ekspektasi bahwa nilai aset tersebut akan jatuh.
h. Long position
Posisi long
merupakan posisi membeli sebuah sekuritas seperti saham, komoditi atau mata
uang, dengan ekspektasi bahwa nilai aset tersebut akan naik.
E.
Manfaat
future
Ditinjau dari
kepentingan para investor :
Kontrak futures
bertujuan untuk melindungi fluktuasi harga. Jika harga sekuritas turun,
investor akan mendapatkan tingkat hasil sebagaimana yang telah tertera dalam
kontrak dan pada saat harga sekuritas naik kerugiannya dapat dikompensasikan
pada kontrak future yang ada dipasar.
Future dapat juga
digunakan untuk melindungi institusi dari flluktuasi tingkat bunga pinjaman.
Seandainya bank komersial ingin meminjam uang dari bank sentral pada tahun
mendatang, akan tetapi diperkirakan tingkat bunga pada saat itu tinggi, bank
komersial dapat membuat kontrak future dengan bank sentral pada tingkat bunga
yang lebih rendah daripada yang diramalkan. Pada kontrak tersebut, bank sentral
setuju menyediakan sejumlah sekuritas tertentu untuk bank komersial pada harga
dan waktu tertentu.
F.
Perbedaan
antara opsi dan futures
Perbedaannya
antara lain :
1. Pada
kontrak opsi, pembeli kontrak mempunyai hak dan tidak mempunyai keharusan untuk
melaksanakan (di-exercise- kan) hak tersebut.
2. Apabila
pembeli opsi meminta haknya, maka hak penerbit opsi mempunyia keharusan untuk
memberi hak tersebut kepada pembeli hak opsi. Sedangkan kontrak future, baik
pembeli maupun penjual berkewajiban untuk melakukannya haknya.
3. Pembeli
kntrak future mendapat keuntungan apabila harga kontrak future naik, dan
mendapat rugi apabila harga kontrak future turun.
4. Pembeli
opsi mendapat rugi sebesar call premium, dan memperoleh seluruh keuntungan pada
saat harga opsi naik.
5. Pada
kontrak opsi, keuntungan option writer terbatas sebesar call premium.
DAFTAR
PUSTAKA
Martalena,
Malinda Maya.2011.Pengantar Pasar Modal.Yogyakarta:Penerbit
Andi.
Sunariyah.2004.Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta:Akademi Manajemen Perusahaan YKPN