Minggu, 07 Oktober 2012

Dream Of Little Girl (Cerpen)


Title : Dream of Little Girl
Penulis : Tiara Damayanti Juliana
Genre : Romance and Fantasi
Rating : Kid
Type : Oneshoot
Warning   : DON’T PLAGIAT !!!
Tanggal Pembuatan : 10 April 2011

Bagi yang baca, gue cuma minta komen doang hehe makasi :)

Lets reading, enjoy :D

Pada suatu malam yang hening terlihat seorang gadis manis kecil sedang termenung disekat jendela kamarnya. Matanya hanya menatap pemandangan malam tanpa semangat dengan sesekali menutup mulutnya dengan tangan mungilnya saat ia menguap.
Tiba-tiba dari arah luar jendelanya, angin berhembus agak kencang membuat gadis kecil ini sedikit takut dan kemudian.

“Kyaaaaaa~” teriak gadis kecil itu hingga tersungkur ke lantai kamarnya yg bernuansa ungu soft.

Ternyata sesosok pemuda kecil nan tampan kini sedang berdiri diambang jendela kamarnya, dari pakaiannya terlihat sangat aneh untuk zaman sekarang.

“si—siapa--- ka—mu?” ucap gadis itu terbata

“aku kesini mencari putri salju” ucap pemuda kecil itu sambil melompat kedalam kamarnya

“apa? putri salju?” kini gadis itu berdiri dari jatuhnya dan menatap pemuda didepannya dengan pandangan aneh

“ya, dia telah meninggalkan sepatunya ini saat berlari dari pesta dansa ku” ucap pemuda itu sambil memperlihatkan sepatu yg terbuat dari kaca.

“wow! So beautiful, sepertinya aku pernah mendengar cerita ini” ucap gadis itu sambil berlagak memikirkan sesuatu setelah melihat sepatu kaca itu

“ya tentu saja ini cerita putri salju, kan sudah kubilang tadi” pemuda itu langsung saja duduk disofa yang berada disudut kamar dengan corak kartun Disney bewarna pale blue

“don’t sit down at there!” gadis itu berkacak pinggang kesal

“why? Im prince in here and the world” ucap pemuda itu percaya diri

“helloooow? Prince? Ahaha so funny joke!” gadis itu kini menarik tangan pemuda itu agar menjauh dari sofa kesayangannya, sehingga membuat pemuda itu terjatuh dilantai kamarnya

“hei!” belum sempat pemuda itu menyelesaikan bicaranya si gadis telah berbicara terlebih dahulu

“wow! What it this?” ucap gadis kecil itu sambil mengambil sebuah lampu ajaib, yup terlihat seperti milik aladin

“it’s mine, kembalikan!” ucap pemuda kecil berusaha merebut lampunya

“NO! aku rasa ini milik aladin” ucap sang gadis kecil sambil memperhatikan lampu itu

“aku benar, itu milikku. Tolong kembalikan” ucap pemuda memohon

“NO! I don’t want” ucap gadis kecil sambil menjulurkan lidahnya dan langsung mengusapkan tangannya kepermukaan lampu dan kemudian WUSH asap tebal memenuhi sekitar lampu itu

“aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ingin ini itu banyak sekali, semua semua semua dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib. Perkenalkan aku doraemon, robot kucing jepang dari abad 21” ucapnya

“wow doraemon, kamu selamat dari terjangan ombak? Syukurlah” ucap gadis kecil sambil memeluk doraemon

“ka nada kantong ajaib hehe” ucap doraemon

“sudah! Berhenti bermain-main” ucap pemuda itu sambil merebut lampu dari tangan gadis kecil dan mengusapnya kembali, terlihat raut sedih dari wajah gadis kecil saat doraemon masuk kembali kedalam lampu itu

“sudahlah, aku mau pulang saja. Percuma aku mencari putri salju disini” pemuda itu naik ke jendela dan menaiki sapu terbangnya

“hei tunggu” teriak gadis itu

“ada apa lagi” tanya pemuda itu kesal

“kenapa kamu tinggalkan itu dikamarku?” tunjuk gadis itu kearah didindingnya, siluet pemuda itu ternyata yg tertinggal dikamar sang gadis

“hah, menyusahkan sekali” dengan sangat terpaksa pemuda itu masuk kembali dan menarik siluetnya untuk pulang, tapi siluet itu malah berlari lari meninggalkan sang empunya tubuh

“sebenernya siapa kamu? kenapa dari tadi banyak sekali karakter dongeng yg kau punya?” tanya gadis itu penasaran sambil memperhatikan pemuda yg tengah mengejar siluetnya sendiri

“me?” tunjuk pemuda itu terhadap dirinya sendiri, si gadis kecil hanya menganggukan kepalanya dengan wajah yg sungguh innocent

“coba saja kau tebak sendiri” lanjut pemuda dan berusaha menarik kembali siluetnya yg kini tengah tertidur

“aku fikir kau seorang prince dari dongeng putri salju, tapi saat kau membawa sepatu kaca itu aku langsung mengira kau prince dari dongeng Cinderella” tampak si gadis sedang memikirkan sesuatu, tepatnya berfikir tentang siapa pemuda tampan yang sekarang berada dihadapannya.

“so?” ucap pemuda itu cuek karna dia sudah kewalahan sendiri akan siluetnya yg tidak mau masuk ketubuhnya juga

“dan saat aku menemukan lampu ajaib yg terjatuh dari kantong baju muaku langsung teringat aladin, tapi saat aku bertemu doraemon yg keluar dari lampu itu aku fikir kamu nobita tapi ternyata salah. Ditambah lagi saat kamu menaiki sapu terbangmu aku jadi bingung dan mengira kamu adalah harry potter. Dan puncak kebingungan ku adalah sekarang. Kau terlihat seperti peterpen. Aaaghh this is make me crazy!” ucap gadis itu dengan teriakan frustasi diakhir bicaranya

“haha, kamu pintar” kini pemuda itu telah berhasil menangkap siluetnya dan berusaha untuk mengikatnya

“huh! Kau ini dari tadi ribet banget nangkepin siluet aja ga bisa. Sini biar aku yang jait” gadis itu menarik siluet pemuda dan memasangkannya pada tubuh pemuda itu, tidak lupa ia menjahitnya agar tak bisa lari dari sipemilik tubuhmya

“selesai” ucap gadis kecil itu bangga akan pekerjaannya

“trimakasih, satu lagi kamu tidak perlu tahu siapa aku”

“kenapa? Kenapa aku tidak boleh tahu siapa kamu?” tanya gadis itu sedih

“tidak apa-apa, hanya tidak perlu tahu dan jangan menanyakannya lagi” ucap pemuda itu sambil tersenyum lembut sehingga menimbulkan rona merah di kedua pipi gadis kecil itu sat melihatnya

“baiklah, tapi dimana rumah mu?”

“disuatu tempat yang orang seperti mu tidak bisa hidup”

“dimana itu?”

“siapa nama mu?” ucap pemuda itu mengalihkan pembicaraanya

“julliet, ya julliet. Sekarang jelaskan dimana tempat tinggal mu itu, sepertinya menarik” tanya gadis itu penasaran sambil memasang puppy eyes membuat wajah gadis kecil itu terlihat tambah imut

“don’t like that or I’ll fall in love with you” ucap pemuda itu gugup

“apa? aku ini masih berumur 10 tahun, sepertinya kamu juga dan itu berarti kita tidak boleh berpacaran” ucap sang gadis tegas

“aku kan hanya bilang jatuh cinta bukan pacaran, makanya dengerin baik baik. Yasudahlah aku pulang saja, suatu saat nanti apabila umurku telah cukup, aku akan datang kembali dan melamarmu. Sampai bertemu lagi”

Pemuda itu naik kembali ke jendela yg terbuka dan menaiki sapu terbangnya, sebelum pemuda itu benar benar pergi ia sempat memberikan kalung liontin berbentuk ariel atau biasa disebut putri duyung dengan warna pink soft. Si gadis hanya memperhatikan kalung itu dengan sesekali melihat kearah pemuda yang kini telah menghilang dibalik gelapnya malam

“sepertinya aku mulai gila” ucap gadis itu sambil menepuk pipinya dan menutup jendela kamarnya.

Tanpa sengaja kaki mungil gadis itu menginjak jarum, dan tertidurlah ia untuk jangka waktu yang belum ditentukan, perasaannya kini melayang entah kemana. ia dapat mendengar tapi tak dapat bergerak, sekujur tubuhnya pun serasa kaku untuk digerakkan dan kemudian tidak sadarkan diri.

Putih, semuanya serba putih. Sejauh jarak ia melihat, ia hanya dapat melihat warna putih. Kini ia tidak tau ada dimana, hanya ia seorang diri disana.
Tiba-tiba terlihat seseorang mendekatinya, ia pun terkejut karna disini ia bertemu kembali dengan pemuda yang ia temukan sebelum kejadian ini. tapi bedanya, kini pemuda itu tampak dengan pakaian seperti orang zaman sekarang. Berbeda saat ia pertama kali bertemu dengan pemuda itu yg menggunakan pakaian seperti seorang prince di dongeng-dongeng.

“kamu? kenapa kamu ada disini? Dan kenapa aku ada ditempat seperti ini juga?” tanya gadis itu

“kau berada dialam bawah sadar mu sendiri” ucap pemuda itu dengan senyum misteriusnya

“sebenarnya siapa kamu? siapa? kembalikan aku ke tempat semula, aku mohon” ucap gadis itu memohon dengan diselingi sedikit isak tangis dalam ucapannya

“ikuti aku” pemuda itu berjalan menuju sebuah pintu yang sangat besar, gadis itu hanya mengikutinya dari belakang sambil sesekali menghapus airmatanya yang jatuh
“masuklah” ucap pemuda itu saat sudah sampai diambang pintu besar itu

“tapi disana tidak terlihat apa-apa, aku takut” gadis itu menatap ngeri ruangan didepannya

Tiba-tiba pemuda itu mendorong gadis kecil ke dalam ruangan tersebut dan—

“Aaaaaaa~”

“julliet sayang, bangun nak bangun” sayup sayup terdengar suara seseorang wanita yg tengah panik

“Aaaa~ hosh hosh hosh” gadis itu terbangun dari tidurnya dengan peluh didahi dan sekitar wajahnya

“kamu kenapa sayang? Minum dulu” tanya wanita separuh baya itu khawatir sambil memberikan segelas penuh air mineral, gadis kecil itu langsung menegak habis minumannya dan langsung menghambur kepelukan wanita didepannya

“bundaaaa~” gadis kecil itu memeluk erat bundanya

“kenapa sayang? Kamu mimpi buruk?” tanya bunda sambil melihat anaknya, gadis kecil hanya mengangkat bahunya

“aku tidak tau bunda, mimpi itu sangat aneh dan membuatku takut diakhir mimpiku” ucap gadis kecil sambil melepaskan pelukannya

“pasti kamu lupa berdoa sebelum tidur, iyakan?” ucap bundanya sambil menyentil pelan hidung mancung anaknya

“oh iya, aku lupa baca doa bunda” ucap gadis itu sambil menepuk jidatnya pelan

“tuh kan, bunda kan udah pernah bilang. Jangan pernah lupa untuk berdoa sebelum kita tidur. Besok jangan diulangi lagi ya sayang, ok cantik” ucap bunda sambil mengelus sayang rambut anaknya

“siap bunda” ucap gadis kecil sambil tersenyum riang sehingga melihatkan gigi susunya yang putih dan kecil. Sang bunda hanya tersenyum melihat tingkah lucu anaknya dan melanjutkan kegiatan paginya

“fiuh, untung aku cuma mimpi. Eh~ tapi ini apa?” ucap gadis kecil sambil mengambil sesuatu dari saku piyamanya

“APA!” teriak kaget gadis kecil itu saat melihat kalung liontin ariel ditanganya

Sungguh mimpi yang sangat aneh hahaha

The End~

Nb: satu pesan dari cerpen gue ini yaitu jangan lupa berdoa sebelum tidur, apapun keadaanya ok teman-teman haha

Dan cerita ini murni 100% bikinan gue, jadi bener-bener imajinasi gue. Dan terimakasih untuk temen gue yg setia ngebaca nih cerita gaje ampe selesai.

Thanks for read, see you next time :D

2 komentar:

  1. hehehe beneran bikinan sendiri ya, bagus ceritanya, coba aja jual ke Walt Disney siapa tau dibikin filmnya hhehe :)

    BalasHapus
  2. iya suer bikinan sendiri hehe apakaaaah? kali dah mau ada yg beli cerpen jelek kaya gini ckck makasih ya udah dikomen haha :D

    BalasHapus